top of page
Search
Writer's picture

YES! DIET DASH UNTUK PASIEN LANSIA HIPERTENSI

Updated: Jul 17, 2019

SELAMAT HARI LANJUT USIA NASIONAL (HARI LANSIA)

29 MEI 2019


Hari Lanjut Usia Nasional (Hari Lansia) merupakan salah satu hari penting di Indonesia yang diperingati setiap 29 Mei sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap orang lanjut usia. Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia, Lansia adalah orang yang telah berusia 60 tahun ke atas.

Dalam rangka memperingati Hari Lansia, mari kita membahas mengenai gizi pada lansia, khususnya pada lansia hipertensi. Malnutrisi seringkali terjadi pada lansia. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan status gizi pada lansia dalam memastikan kualitas kesehatannya.

Apa Itu Malnutrisi pada Lansia?


Malnutrisi adalah keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan, kelebihan, atau tidak seimbangnya energi, protein atau nutrien lainnya. Meski dalam beberapa hal, malnutrisi lebih dikaitkan dengan kekurangan nutrisi dalam tubuh. Nutrisi itu termasuk lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.


Gejala yang Mengalami Malnutrisi

  • Kurang nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman.

  • Kelelahan dan mudah tersinggung.

  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.

  • Selalu merasa kedinginan.

  • Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh.

  • Lebih berisiko sakit dan perlu waktu lebih lebih lama untuk sembuh.

  • Risiko komplikasi yang lebih tinggi setelah operasi.

  • Perlu waktu lebih lama untuk penyembuhan luka.

  • Depresi


Penyebab Malnutrisi pada Lansia

Ada dua faktor yang menyebabkan lansia menderita malnutrisi:

  1. Faktor fisiologis, pada faktor fisiologis ini terjadi perubahan normal pada tubuh manusia yang berkontribusi terhadap malnustrisi pada lansia. Perubahan yang dimaksud adalah, kurangnya sensasi indra pengecap dan penciuman yang menimbulkan kurangnya nafsu makan. Selain itu terjadi juga masalah pada gigi yang berakibat sulitnya menguyah makanan. Hal lain yang memengaruhi kondisi tersebut adalah berkurangnya penglihatan, pendengaran, dan aktivitas fisik, sehingga menyulitkan seseorang untuk membeli dan mengolah bahan makanan. Selain itu, penyakit yang diderita lansia, seperti kanker, diabetes, jantung, atau depresi juga turut berpengaruh. Satu hal yang perlu diperhatikan, obat-obatan yang dikonsumsi juga dapat mengurangi nafsu makan.

  2. Faktor sosioekonomi, pada faktor ini dapat menyebabkan malnutrisi pada lansia. Contohnya, jika seseorang sudah tidak lagi bekerja, membuatnya terpaksa menghemat biaya makanan. Faktor isolasi atau jauh dari teman-teman juga mengurangi nafsu makan. Kurangnya kemandirian lansia untuk beraktivitas juga memengaruhi kebiasaan makan.

Malnutrisi sendiri dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan pada populasi lanjut usia, seperti:

  • Penurunan berat badan yang tidak direncanakan dan tanpa penyebab yang jelas.

  • Rasa mudah lelah.

  • Kelemahan otot.

  • Masalah dengan memori.

  • Sistem kekebalan/imunitas tubuh yang kurang baik.

  • Anemia.

Mengapa Lansia Rentan Mengalami Kekurangan Gizi?


Saat mengalami malnutrisi maka asam lambung yang dihasilkan akan terus menurun. Kondisi ini membuat penyerapan nutrisi tertentu seperti vitamin B12, kalsium, zat besi, dan magnesium pun akan menurun. Padahal, semakin tua semakin butuh banyak zat gizi agar tubuh tetap bisa melaksanakan fungsinya dengan baik. Lansia memiliki kebutuhan kalori yang lebih rendah dari orang yang lebih muda. Hal ini tak jarang menjadi salah satu penyebab mengapa lansia mengalami malnutrisi. Pasalnya, ia butuh nutrisi yang sama banyaknya tapi di sisi lain harus makan lebih sedikit kalori. Selain itu, masalah lainnya yang menyebabkan malnutrisi pada lansia yaitu berkurangnya kemampuan tubuhnya untuk mengenali rasa lapar dan haus. Akibatnya, lansia sering kali mengalami penurunan berat badan yang tak disengaja karena hal ini. Masalah nafsu makan yang terus menurun karena indera perasa dan penciuman yang semakin tidak sensitif mencium bau makanan juga menjadi salah satu penyebabnya. Tak hanya itu, berbagai gangguan kondisi yang dialami seperti disfagia (susah menelan) juga membuat lansia menjadi tak memiliki nafsu untuk makan.

Cara Mencegah Malnutrisi pada Lansia

  • Berikan makan makanan bergizi tinggi, misalnya nasi putih dengan nasi merah atau roti tawar biasanya dengan roti gandum. Jangan lupa selalu sediakan sayur dan buah dalam setiap menu makannya.

  • Berikan suplemen.

  • Memberikan camilan sehat diantara waktu makan.

  • Ajak olahraga seperti jalan kaki meskipun ringan namun dapat membakar kalori tubuh dan merangsang rasa lapar.


Bahayanya Malnutrisi pada Lansia

Menurunnya aktivitas gerak juga membuat lansia tidak gampang merasa haus. Bahkan banyak lansia yang menderita Alzheimer kehilangan kemampuan untuk merasakan haus. Kalau kondisi ini terabaikan dalam jangka waktu panjang, jangan heran kalau lansia didiagnosis menderita dehidrasi. Kekurangan serat juga akan membuat lansia banyak diserang sembelit (sulit buang air besar). Bila berlangsung terus menerus, kondisi sulit BAB ini bisa memicu penyakit wasir atau bahkan kanker usus. Sedangkan bila kekurangan kalsium, osteoporosis akan lebih mudah menyerang tulang.

Diet yang terlalu ketat juga berisiko tinggi membuat lansia mengalami malnutrisi. Apalagi biasanya lansia suka bersikap berlebihan dalam menerapkan aturan diet dan pantangan-pantangan dari dokter. Misalnya, kalau dokter menganjurkan agar mengurangi konsumsi garam, mereka akan berhenti makan garam sama sekali. Padahal bila tubuh kekurangan garam (natrium), orang bisa mendadak pingsan bahkan koma.


Bagaimana Mengatasi Malnutrisi pada Lansia Hipertensi?


Nutrisi sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh lansia. Penyakit kronis seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) juga tak lepas dari pengaruh status gizi dan pola makannya. Salah satu rekomendasi pengaturan menu makan yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) untuk kondisi lansia hipertensi adalah diet DASH.

Apa Itu Diet DASH?

Diet DASH merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension atau Diet Khusus Cegah/Atasi Hipertensi. Diet DASH dirancang untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Menu-menu yang tersusun dalam diet DASH terdiri dari makanan rendah garam, diet DASH juga menitikberatkan pada nutrisi yang efektif dalam menurunkan tekanan darah. Garam (sodium/natrium) merupakan musuh utama penderita hipertensi karena dapat memberikan efek langsung terhadap kenaikan tekanan darah. Sedangkan kalium (potasium), kalsium, dan magnesium, efektif dalam menurunkan tekanan darah.


Aturan Diet DASH!


Diet DASH ini memiliki aturan yang sederhana, yaitu sebagai berikut:

  • Membatasi konsumsi natrium, baik itu dalam bentuk garam maupun makanan bersodium tinggi, seperti makanan dalam kemasan (makanan kalengan), dan makanan cepat saji.

  • Membatasi konsumsi daging dan makanan mengandung gula tinggi.Mengurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan mengandung lemak trans atau lemak tak jenuh.

  • Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan olahan susu rendah lemak. Mengonsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan, dan makanan dengan gandum utuh.


Mengatur Menu untuk Diet DASH


Diagram Diet DASH

Aturan Porsi/Sajian pada Diet DASH

  • Sayuran: minimal 4-5 porsi per hari Brokoli, wortel, tomat, ubi, dan sayuran berdaun hijau yang kaya akan vitamin, serat, dan mineral, seperti kalium dan magnesium. Sajikan sayuran sebagai menu utama, bukan sebagai makanan pendamping.

  • Beras dan gandum: maksimal 6-8 porsi per hari Beras, roti, pasta, dan sereal termasuk dalam kelompok beras dan gandum. Pilih gandum utuh seperti beras merah dan roti gandum, karena mengandung lebih banyak serat dan nutrisi. Gandum memiliki kandungan rendah lemak, selama tidak dikonsumsi dengan mentega, keju, atau krim.

  • Buah-buahan: minimal 4-5 porsi per hari Sajikan buah-buahan sebagai camilan. Jika tidak suka makan buah, olah menjadi jus tanpa tambahan gula. Salah satu buah yang baik dikonsumsi penderita hipertensi adalah pisang, karena kaya akan kalium. Kalium bekerja dengan cara mengurangi efek natrium. Semakin banyak kalium yang dimakan, semakin banyak pula natrium yang hilang melalui urine. Kalium juga mampu meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah yang akan menurunkan tekanan darah.

  • Daging, ayam, dan ikan: kurang dari 6 porsi per hari Daging hewan merupakan sumber protein, zat besi, seng, dan vitamin. Daging aman dikonsumsi penderita hipertensi asalkan tidak melebihi 6 ons per hari. Masak daging tanpa kulit dengan cara direbus atau dipanggang, bukan digoreng. Hal ini agar daging tidak menjadi santapan tinggi kolesterol. Ikan salmon dan tongkol merupakan pilihan yang lebih sehat, karena kaya akan omega-3 yang bermanfaat dalam menurunkan kolesterol.

  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: 4-5 porsi per hari Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan serat yang bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Tapi di samping itu, kacang-kacangan juga mengandung kalori, sehingga disarankan makan secukupnya saja. Alternatif lainnya adalah mengonsumsi produk olahan kacang kedelai, seperti tempe dan tahu. Tempe dan tahu mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh, sehingga bisa dijadikan alternatif pengganti selain daging.

  • Lemak dan minyak: maksimal 2-3 porsi per hari Dalam diet DASH, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh alias lemak baik. Lemak tak jenuh mampu menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan menekan risiko penyakit jantung, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.Lemak tak jenuh tunggal terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Sedangkan lemak tak jenuh ganda banyak ditemukan pada ikan salmon, tongkol, dan olahan kedelai. Hindari menyantap lemak jenuh dan lemak trans karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

  • Produk susu rendah lemak: maksimal 2-3 porsi per hari Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt merupakan sumber vitamin D, kalsium, dan protein. Pilih produk yang rendah lemak untuk menghindari konsumsi lemak berlebih.

  • Makanan manis: kurang dari 5 porsi per minggu Dalam menjalani diet DASH, Anda tidak perlu menghilangkan kebiasaan makan camilan manis. Namun disarankan untuk memilih makanan manis seperti jeli, agar-agar, atau biskuit rendah lemak.


Tips Melakukan Diet DASH


Berikut tips bagi Anda yang ingin menerapkan diet Dash:

  • Tambahkan satu porsi sayuran saat makan siang dan makan malam.

  • Tambahkan satu porsi buah sebagai camilan. Buah-buahan kaleng dan buah-buahan kering mudah digunakan, tetapi pastikan bahwa buah-buahan tersebut tidak mengandung tambahan gula.

  • Gunakan hanya setengah porsi mentega, margarin, atau bumbu salad, dan gunakan bumbu  rendah lemak atau bebas lemak.

  • Minum produk susu rendah lemak atau skim.

  • Batasi memakan daging menjadi 6 ons sehari. Masak beberapa makanan vegetarian.

  • Tambahkan lebih banyak sayuran dan kacang-kacangan kering pada menu makan Anda.

  • Daripada mengemil keripik atau permen, makanlah biskuit tawar, kacang, kismis, yogurt rendah lemak dan bebas lemak,frozen yogurt, popcorn polos tanpa mentega, dan sayuran mentah. Baca label makanan untuk memilih produk yang rendah garam atau rendah sodium.

Inti dari diet DASH adalah mengurangi asupan natrium. Baik itu natrium dalam makanan, produk olahan, atau garam yang ditambahkan dalam masakan. Itu sebabnya, jenis makanan yang dipilih dalam program ini adalah makanan dengan kadar natrium rendah. Saat belanja kebutuhan dapur, jangan lupa untuk membaca label kemasan sebelum memilih produk.


Say YES to a healthier you!


Salam sehat,

Apotek Yes Farma

Jl. Mekar Wangi No. 2-B, Bandung

(022) 42825938


Oleh: Friska

Ditinjau oleh : Jessica Aryanti, S.Farm., Apt.










Referensi:

1,704 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


bottom of page