top of page
Search

YES! Waktu Minum Obat Saat Puasa

  • Apr 14, 2021
  • 5 min read

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi YES Family yang menjalankannya! Semoga dilancarkan dan senantiasa diberikan kesehatan yang prima!


YES! Sebagian besar umat muslim memilih tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan meskipun sedang sakit dan harus minum obat. Obat yang sering diberikan oleh dokter biasanya untuk diminum sebanyak tiga kali sehari dan ada juga yang dua kali sehari. Selama bulan Ramadhan tentunya pola makan, minum, tidur dan termasuk minum obat pun pasti akan berubah. Jadi, bagaimana penggunaan obat saat puasa bagi yang tengah menjalani terapi obat akibat kondisi medis tertentu?


Aturan minum obat yang benar ketika sedang berpuasa

Selama berpuasa, waktu minum obat YES Family pasti berubah. Perubahan jadwal waktu minum obat mungkin dapat mempengaruhi nasib obat dalam tubuh (farmakokinetika obat), yang nantinya bisa mempengaruhi efek terapi obat. Karena itu perlu kehati-hatian dalam merubah jadwal minum obat. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Maka anjuran minum obat saat puasa, yaitu :

Cara minum obat satu kali (1x) sehari

Obat yang diminum satu kali sehari tidak ada perbedaan ketika digunakan saat berpuasa dan dapat dikonsumsi saat malam hari atau pada saat sahur

Cara minum obat dua kali (2x) sehari

YES Family dapat mengonsumsi obat pada saat berbuka puasa dan setelah makan sahur.


Bagaimana dengan obat yang dikonsumsi 3-4 kali sehari?

Untuk YES Family yang mendapatkan obat-obatan yang harus diminum 3 kali sehari disarankan untuk minta kepada dokternya untuk meresepkan obat dalam bentuk sediaan lepas lambat atau aksi panjang sehingga frekuensi pemakaian bisa dikurangi menjadi sekali atau 2 kali sehari. Atau bisa juga minta diganti dengan obat lain yang masih memiliki efek dan mekanisme sama, tetapi memiliki durasi aksi yang lebih panjang. Contohnya :

  1. Obat hipertensi Captopril yang harus diminum 2-3 kali sehari, dapat digantikan dengan Lisinopril yang hanya digunakan sekali sehari.

  2. Obat untuk radang seperti Ibuprofen bisa digantikan dengan meloxicam atau piroxicam yang bisa dikonsumsi sekali sehari.

Namun perlu diingat, apabila YES Family akan menggantikan obat dengan obat yang lain tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Namun, jika obat tersebut tidak bisa diganti maka penggunaannya adalah dari waktu berbuka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi dalam rentang waktu yang sama. Misalnya :


Cara minum obat tiga kali (3x) sehari

Obat yang diberikan dengan dosis tiga kali sehari, maka YES Family dapat mengonsumsi obat tersebut setiap 5 jam, yaitu sekitar

pukul 18:00 (saat berbuka puasa),

pukul 23:00 (menjelang tengah malam), dan

pukul 04:00 (saat sahur).


Cara minum obat empat kali sehari

Obat yang diberikan dengan dosis empat kali sehari, maka YES Family dapat mengonsumsi obat tersebut setiap 3-4 jam, yaitu pada

pukul 18:00 (buka puasa),

pukul 22:00 (menjelang tidur),

pukul 01:00 (tengah malam), dan

pukul 04:00 (saat sahur).


Selain itu juga, YES Family dapat menyesuaikannya dengan jadwal waktu imsakiyah di setiap daerah masing-masing. Sebagian besar obat dapat diubah jadwalnya seperti ini tanpa mengubah efek terapinya secara signifikan, termasuk penggunaan antibiotika.


Penggunaan obat pada saat sebelum makan dan sesudah makan

Obat dapat berinteraksi dengan makanan, yang berarti adanya makanan dapat mempengaruhi efek obat. Ada obat-obatan yang baik digunakan sebelum makan karena absorpsinya lebih baik pada saat lambung kosong, dan ada juga yang diminum setelah makan karena dapat menyebabkan iritasi lambung atau lebih baik penyerapannya jika ada makanan. Selama bulan Ramadhan, YES Family harus memperhatikan pula aturan minum obatnya, apakah sesudah atau sebelum makan.


Jika dalam aturan minum obat sebelum makan

Obat bisa diminum pada saat sahur (setengah jam sebelum makan) atau pada saat berbuka (setengah jam sebelum makan). Gunakan sesuai anjuran, apakah biasanya pagi atau malam hari. Obat hipertensi misalnya, baiknya diminum pagi hari karena tekanan darah paling tinggi pada pagi hari. Sebaliknya, obat penurun kolesterol sebaiknya diminum malam hari. Usahakan konsisten dengan waktu minumnya, apakah pagi atau malam.

Jika dalam aturan minum obat setelah makan

Maka obat bisa diminum pada waktu seperti di atas, hanya saja diminumnya kira-kira 5-10 menit setelah makan besar. Setelah makan artinya kondisi lambung berisi makanan.

Untuk penggunaan 2,3 atau 4 kali sehari, pada prinsipnya sama, seperti yang dijelaskan di atas mengenai jam minum obat. Jika diminta sebelum makan berarti sekitar 30 menit sebelum makan. Jika ada obat yang harus diminum tengah malam sesudah makan, maka perut dapat diisi dulu dengan roti atau sedikit nasi sebelum minum obat.



Obat yang tidak membatalkan puasa

Tidak semua penggunaan obat dapat membatalkan puasa, yaitu dalam bentuk yang tidak diminum melalui mulut dan masuk dalam saluran pencernaan. Ada beberapa bentuk sediaan obat yang tidak membatalkan puasa, antara lain:

  1. Tetes mata dan telinga

  2. Obat yang dioleskan pada kulit seperti salep, krim dan plester

  3. Obat yang digunakan melalui vagina/dubur, seperti ovula dan suppositoria

  4. Obat yang disuntikan baik melalui kulit otot, sendi dan vena. Tanpa terkecuali pemberian makanan melalui intravena

  5. Pemberian gas oksigen dan anestesi

  6. Obat yang diselipkan di bawah lidah seperti nitrogliserin untuk angina pectoris

  7. Obat kumur, sejauh tidak tertelan


Obat pada penyakit kronis saat puasa

Beberapa penyakit kronis tentunya memerlukan obat secara terus-menerus seperti penyakit diabetes, epilepsi, asma dan hipertensi. Untuk YES Family yang tetap ingin menjalan ibadah puasa, perlu dilakukan pemantauan yang lebih ketat terutama pada perubahan jadwal minum obat dan kondisi sesuai dengan penyakitnya.

Pasien Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Secara umum, puasa tidak disarankan bagi penderita diabetes. Karena berisiko mengalami hipoglikemia (kurangnya kadar gula darah) pada saat berpuasa atau juga dapat menyebabkan hiperglikemia (kelebihan kadar gula darah) saat berbuka puasa. Obat golongan sulfonilurea seperti glibenklamid, gliklazid, dan glimepirid memiliki risiko efek samping hipoglikemia yang besar, sehingga kurang direkomendasikan bagi pasien diabetes. Sebagai gantinya, YES Family dapat menggunakan obat metformin 3 kali sehari, yang pada saat puasa harus diminum 2 dosis pada saat buka puasa dan satu dosis pada saat sahur. Obat semacam acarbose juga relatif aman untuk penderita diabetes, karena kurang menyebabkan hipoglikemia.


Untuk YES Family yang menggunakan insulin premix atau aksi sedang 2 kali sehari, perlu dipertimbangkan perubahan ke insulin aksi panjang atau sedang pada sore hari dan insulin aksi pendek bersama makan. Gunakan dosis biasa pada saat berbuka dan setengah dosis pada saat sahur. Pemantauan kadar gula sebaiknya dilakukan lebih kerap dari biasanya. Jika kadar gula turun di bawah 60 mg/dL, YES Family disarankan segera berbuka puasa. Juga jika kadar gula terlalu tinggi (> 300 mg/dL), YES Family disarankan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.


Pasien Hipertensi, Asma dan Epilepsi

Untuk YES Family dengan penyakit kronis seperti hipertensi, asma dan epilepsi yang harus menggunakan obat secara teratur dapat tetap berpuasa, dengan mengatur waktu minum obatnya pada saat berbuka dan sahur. Minta kepada dokter untuk memberikan obat-obat yang bersifat aksi panjang sehingga cukup diminum sekali atau dua kali sehari. Secara umum kondisi YES Family harus tetap dijaga dengan mengatur makanan, misalnya mengurangi garam atau lemak, banyak minum air putih, olahraga secara cukup.


Pasien asma dengan penggunaan inhaler secara teratur dapat menggunakan inhalernya pada saat setelah waktu buka puasa dan pada saat sahur. Namun jika diperlukan penggunaan inhaler pada saat serangan akut di siang hari, YES Family dapat membatalkan puasanya. Pasien hipertensi perlu memantau tekanan darahnya lebih kerap pada bulan puasa daripada bulan tidak puasa. Pada pasien epilepsi untuk tetap mengatur pemberian dosis pada obat tersebut, namun pada dasarnya kondisi lapar dan hipoglikemia atau gula darah yang rendah dapat menjadi penyebab kejang, sehingga sebaiknya untuk tidak memaksakan diri untuk berpuasa.


Kini, YES Family telah mengetahui waktu terbaik untuk minum obat saat puasa. Minum obat saat puasa tentunya perlu trik dan kedisiplinan karena adanya perubahan waktu makan. Dengan begitu, ikutilah tips aman yang sudah dijelaskan diatas, atau agar lebih pasti lagi YES Family dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter dan menanyakan informasi obat kepada apoteker.



YES! GRATIS LAYANAN TELEFARMASI

"Tanya Obat Tanya Apoteker!"

Yuk manfaatkan layanan TELEFARMASI dengan Apoteker Apotek Yes Farma untuk konsultasi seputar obat-obatan secara online! Layanan TELEFARMASI dengan memanfaatkan teknologi sosial media ini GRATIS lho! YES Family dapat memilih aplikasi yang paling nyaman untuk Anda sesuai kesepakatan dengan apoteker kami.

YES! Silakan hubungi kontak kami untuk info lebih lanjut mengenai layanan TELEFARMASI!!

Say YES to a healthier you!


Salam sehat,

APOTEK YES FARMA

Jl. Mekar Wangi No. 2-B, Bandung

(022) 42825938

Whatsapp: 085759811288

FB, IG, Youtube : apotekyesfarma

Tokopedia.com/apotekyesfarma

Goapotik.com/penjual/apotek-142

Halodoc partner

MOSHealth partner

KlikDokter partner

GrabHealth / Good Doctor partner




Special thanks to :

Art → Jesslyn Aryanti

Article → Friska Ayuningtyas

Editor → apt. Jessica Aryanti

 
 
 

コメント


Senin - Sabtu : 10.00 - 20.00​

Jalan Mekar Wangi No.2-B

www.apotekyesfarma.com

Telp: (022)-4282-5938

WA: +62-857-59811-288

tokopedia.com/apotekyesfarma

Kunjungi Kami di
Jam Operasional
Visi Kami

Menjadi apotek yang memberikan pengaruh positif secara konkret, terpercaya dan berkualitas melalui pelayanan kesehatan dan kefarmasian.

© 2018 Copyrights reserved by apotekyesfarma. created by Lucky Sendouw

bottom of page